Rendang adalah mahakarya kuliner Minangkabau yang pada 2011 dinobatkan CNN sebagai makanan terlezat nomor 1 di dunia. Namun di balik rasa pedas-gurihnya, tersimpan filosofi musyawarah yang mendalam.
Daging
Niniak Mamak
pemimpin adat
Kelapa
Cadiak Pandai
kaum intelektual
Lado
Alim Ulama
keagamaan
Bumbu
Masyarakat
ninik mamak biasa
Filosofi “Dalam Pemasak”
Proses memasak rendang bisa sampai 8–10 jam dengan api kecil. Santan harus terus diaduk agar tidak pecah — simbol musyawarah yang sabar dan penuh perhatian. Ketika santan sudah mengering menjadi “kalio” lalu “rendang hitam”, itu adalah tanda semua pihak telah mencapai mufakat.
Gastrodiplomasi Modern
Pada KTT G20 Bali 2022, rendang menjadi hidangan utama gala dinner. Para pemimpin dunia tercengang dengan kompleksitas rasanya — bukti bahwa kuliner bisa menjadi soft power yang sangat ampuh.
Sumber
- Lipoeto, N. I., et al. (2016). Rendang: The Cultural Philosophy Behind Indonesia’s Most Famous Dish. Journal of Ethnic Foods, 3(2), 111–118. https://doi.org/10.1016/j.jef.2016.05.001
- Rahman, F. (2020). Rendang: Dari Dapur Minang ke Meja Dunia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.